hidup ga bisa ditebak, jadi tetaplah berlari!
(^_^)

Saturday, April 7, 2012

Sungguh, hidup tak hanya 20 tahun...

Nama saya Yusni; saya penakut yang nekat.

Dan saya pun kembali nekat. Nekat bikin buku.

Setelah tumpukan tulisan tak jelas itu menggunung di dunia maya, dan setelah segambreng kauan sibuk menyemangati saya untuk punya keberanian yang besar, maka Kumpulan Mimpi si Kriwil telah lahir resmi buat manusia-manusia lain di muka bumi. Tepat tanggal 31 Maret lalu, dengan sangat sederhana dan ngga niat promosi sama sekali, launching malu-maluin pun diadakan. Tujuannya? Well, jujur aja, yang ada di hati saya waktu itu hanya satu. Yang penting sudah resmi buku ini lahir, dan sudah selesai tugas saya me'nekat'kan diri. Ngga cuma dilahirkan tapi juga dibagikan.

Sayangnya, karena ketakutan saya juga, saya ngga berani cetak banyak buku. Kayanya emang ada yang salah sama otak saya. *ckckckck* Sebagai tindakan cari aman, saya cuma cetak sebanyak undangan terbatas yang datang saja. Hasilnya, habis terjual (bahkan dibeli sama orang tak saya kenal. BAHAYA!). Malah, saya diceramahin sama temen-temen yang bantu promosi en jualan. Mereka ngga terima ketika saya bilang saya ngga niat nyetak lagi. Well, yang datenglah yang beruntung. Hahahaha...

Why am I scare? Ngga tau juga. Mungkin karena dari jaman kuda gigit batu dulu, membagi karya itu macam suatu aib buat saya. Saya ngga pernah nyaman kalo karya saya dibaca orang. Itu sebabnya saya belajar (dengan sangat perlahan) untuk punya blog, lalu mulai menulis entah apa yang ada di otak saya dalam bentuk status buku-muka, lalu mulai mencoba membagi otak di notes buku-muka, dan mulai dengan nekat menyatakan diri bahwa mimpi perlu dipestakan dalam kumpulan tulisan di blog ini. Dan sekarang, saya nekat lagi; kumpulan tulisan itu akhirnya dibukukan.

Jadi, apa karya saya keren? Hahahaha, oh tentu tidak. Saya percaya, masih banyak manusia-manusia di dunia ini yang lebih keren dan lebih kreatif dari saya. Bahkan mereka lebih layak membukukan karya mereka. Saya ini cuma satu dari segelintir orang yang punya mimpi kecil tapi besar. Dan seperti yang kakak saya 'kotbah'kan di acara launching buku yang lalu, saya memang malas jadi orang yang cuma sekedar omong doang. I am a do-er. Urusan apa yang dilakukan, itu urusan saya dan Sang Tuan.


Saya malu, dan masih malu. Malu karena tahu bahwa mungkin saya melakukan kesalahan terbesar dalam hidup saya dengan membagi apa yang telah saya bagi dalam bentuk tulisan berdasar kertas. Hm, bisa jadi ini justru jadi batu sandungan buat hidup saya, atau malah buat hidup orang lain. Bisa jadi ini bukan mimpi yang sebenarnya harus saya kejar, atau mungkin bukan hidup yang harus saya jalani.

Ada seribu cara untuk hidup dan berjuta cara untuk menjalaninya. Dan saya memilih ini. Bukan karena saya hebat, hanya karena saya tahu bahwa hidup adalah perjalanan. Saya butuh berjalan untuk menjadi hidup. Well, bless my heart for knowing that perjalanan adalah pembelajaran. Saya mungkin salah, mungkin juga bodoh; but at least I try. Karena saya tak akan pernah tahu jika berjalanpun tak mau.

Maka, menambahkan apa yang Benjamin Franklin pernah katakan -knowing is better that wondering, waking is better than sleeping-; saya katakan bahwa hidup tidak hanya 20 tahun saja, kauan. Dia adalah perjalanan dan perjalanan adalah pembelajaran, Bermimpilah selagi itu gratis, dan hiduplah selayaknya esok kau mati. Asal jangan bikin dosa! Hahaha...


ps: to all my beloved friends who support me so well, mengenal adalah memahami dan menyokong. Saya mengerti mengapa kalian menyokong saya. Terimakasih untuk membuang waktumu demi mengenal Si Kriwil berotak kacang. Selamat hidup!

5 comments:

  1. Replies
    1. yg dicetak banyak lwt tangan gw sih udah abis total de.. tapi msh bs pesen langsung ke admin@nulisbuku.com kok.. :)

      Delete
  2. Pesananku jangan lupa ya, pake tanda tangan.. ih, mengerti sekali perasaanmu itu. Sejujurnya, aku disebut penulis (tuhkan malu juga), nggak pernah direncanakan. Sekedar ikut arus, nulis blog, diajak nulis teman dll dll. Makanya pas buku keluar, Jreng, kaget karena dunia nulis lain dengan dunia buku. Nulis itu panggilan hati (utkku) tapi mau tak mau, buku itu adalah bisnis, yg perlu didukung mental marketing. Disini aku mentok, aku masih berusaha bisa jadi marketer yang baik bagi diri sendiri.. Bo! Ayo maju terus! Anggap ini tantangan. Terapi rasa malu. Toh kita nggak bisa tenang kalo nggak nulis, pasti ada yg hilang.

    ReplyDelete
  3. Pesananku jangan lupa ya, pake tanda tangan.. ih, mengerti sekali perasaanmu itu. Sejujurnya, aku disebut penulis (tuhkan malu juga), nggak pernah direncanakan. Sekedar ikut arus, nulis blog, diajak nulis teman dll dll. Makanya pas buku keluar, Jreng, kaget karena dunia nulis lain dengan dunia buku. Nulis itu panggilan hati (utkku) tapi mau tak mau, buku itu adalah bisnis, yg perlu didukung mental marketing. Disini aku mentok, aku masih berusaha bisa jadi marketer yang baik bagi diri sendiri.. Bo! Ayo maju terus! Anggap ini tantangan. Terapi rasa malu. Toh kita nggak bisa tenang kalo nggak nulis, pasti ada yg hilang.

    ReplyDelete
  4. iya... *anggukanggukpelan*
    Serba salah. Nulis jadi takut malu (tiap inget ending2nya nanti pasti dibukuin lagi), ga nulis kaya punya bisul ga pecah2. Gatel, sakit, tapi kok ga kelar2... huaaaaa...

    Ka, saya jadi Juni ke sonoh! Eh, si kakak teh justru ke sini Juni ya?

    ReplyDelete