hidup ga bisa ditebak, jadi tetaplah berlari!
(^_^)

Asal Muasal Si Kriwil

Alkisah seorang gadis keras kepala tapi berbadan bohai jatuh cinta pada jejaka ganteng yang tak berduit. Sementara si gadis dicurigai keturunan ningrat, jejaka ini justru diketahui jelas anak tukang ikan asin keliling. Kisah cinta mereka ga seru-seru amat; bertemu di gereja, flirting, ngobrol, lalu jadi akrab. Sama-sama pelayanan di gereja tradisional itu, si gadis pun merasa terikat dengan kebutuhannya dekat pada jejaka ini. Sedang si jejaka, walau cinta sudah menempel, tetap belum bisa meminang si gadis. Mengapa? Anak tukang ikan asin ini cuma tukang sapu kantoran, kauan. Menikah butuh modal.


Cerita berubah drastis ketika si gadis dijodohkan dengan pria baik-baik yang cukup berada. Baik, sangat baik (ga ngerokok lagi... *catatan pencerita). Merasa 'terancam' akan keberadaan pria baik-baik ini, jejaka ganteng pun memutuskan menyatakan cinta pada si gadis. Berbunga-bungalah si gadis, bahkan dengan berani si gadis berkata kepada jejaka ini kalau dia hanya mau menikah pada anak tukang asin.


Tak pelak lagi, pergilah sang jejaka ganteng kepada ayah si gadis yang adalah kepala kampung. Bermodal gaji tukang sapu, beliau berkata dengan rendah hati bahwa apapun yang terjadi kebahagiaan si gadis adalah tujuannya. Dia berjanji untuk memberikan bukan apa yang diinginkan si gadis, tapi apa yang dibutuhkannya. Dan dia juga berjanji untuk tidak pernah membiarkan dirinya 'miskin' selamanya.


Lalu mereka menikah. Terbukti bahwa sang jejaka menepati janjinya. Si gadis bahagia walau tidak selalu mendapat apa yang dia inginkan. Untuk si gadis, bahagia adalah keadaan dimana dia dilindungi, dibela dan dijaga, itu cukup. Mereka juga tidak miskin. Mereka kaya karena punya banyak teman yang mendukung mereka, kaya karena punya banyak masalah yang menimpa, kaya karena mereka makin pintar mengatasi masalah, kaya karena -walau anak yang lahir dari perut si gadis hanya tiga- punya banyak anak. Sangat banyak. Mereka kaya.
Kaya karena mereka sangat diberkati.


Lalu siapa kriwil dalam cerita ini?
Dia anak pertama si gadis, yang diharapkan lahir sebagai pria -atau setidaknya jikapun wanita, dia berambut tebal nan lurus memukau. Sayangnya, kriwil terlahir kribo; dan ini cukup mengagetkan si gadis yang telah menjadi ibu sampai-sampai beliau rajin menyisir rambut kribo yang akhirnya rontok menjadi kriwil.


Maka demikianlah, si kriwil pun punya eksistensi di dunia. Dia hidup, bernafas dan bermimpi.
Tak muluk-muluk, hanya ingin menggapai langit. Itu cukup.
Dan saat mimpinya terasa suram, saat dunia yang dikecapnya terasa masam, maka si kriwil akan bersandar pada Sang Waktu.
Seperti kedua orangtuanya, kriwil hidup hanya dari mimpi dan dia tahu dia akan menjadi kaya. Kaya akan mimpi, akan pengalaman.


Karena sama seperti pendahulunya, kriwil tahu dia pun juga diberkati..