hidup ga bisa ditebak, jadi tetaplah berlari!
(^_^)

Monday, June 13, 2011

The Story Teller - pagi2 sebelum mandi

Pernah lihat Yusni susah? Pasti sering. Pernah liat Yusni sedih? Pasti pernah. Pernah liat Yusni nangis? Hahahahaha...lebih mungkin lihat wanita gila ini tertawa lebar-lebar dibanding nangis meraung-raung, betul? Well, percayalah dia menangis, berbeda mungkin tapi ya nangis. Namanya juga manusia, hehehe...
That's what my dad did. Dia pria, yang menangis tapi ga cengeng; yang lemah tapi ga penakut; yang bukan jagoan tapi ga pernah menyerah.

Udah lama saya ga ngobrol sama Pak Buncit, serius. Terakhir kali kita telponan waktu kita taruhan Barca-MU. Hahahaha...saya menang!! Habis itu, kita ga pernah ngobrol lagi, bhkn sampe hr ini.

Tapi pagi ini saya teringat sama Pak Buncit. Cuma teringat aja, ga ditelpon juga, hahahaha... saya mau belajar kuat bhkn saat saya sendiri. Jadi saya memutuskan tidak bicara padanya, tapi (teuteup) belajar dari hidupnya.

Saya suka bingung, banyak orang bilang saya itu fathercomplex. Padahal serius deh engga. Percaya ga, saya ini justru berusaha mati2an waktu SMA biar bisa dianggep anak papi. Beneran! Hubungan ayah-anak yg ky skrg sama bapa saya, baru terbangun baik justru ketika saya keluar dari rumah; ketika saya di rantau dan Pak Buncit belajar percaya bahwa anak gadisnya yang liar ini cukup bisa dipercaya, dan saya belajar bahwa keluarga memang tempat peristirahatan terakhir yg selalu terbuka lebar.

Jadi, percayalah saya engga fathercomplex, hahahaha... But yes, I am a fans of my dad (like I know a lots of people do, hihi). Bukan, bukan. Bukan krn beliau keren, cakep, tinggi, en punya pride (well, actually...that's kinda what makes him so interesting, hihihi..kaya Gibbs di NCIS), tapi karena apa yg dia perbuat dalam hidup.

Dia bukan jagoan, ga kuat, en bukan orang kaya. Dia tukang sapu yg jadi pejabat, dia anak kampung yg jadi tenar di Jakarta, dia anak tukang ikan asin yg berani ngawinin putri raja, dia pemimpi dan pekerja mimpi. Dia Pak Buncit.

Dan pagi ini, otak saya tiba2 terbuka tentang 5 hal yg bisa jd kualitas paling dibutuhkan. Bukan utk jadi sempurna, tapi justru utk berjalan di dunia yg ga pernah sempurna ini.

Pertama, KERJA KERAS. Pejuang, dunia butuh pejuang. Catatan penting, pejuang yg seimbang; yg tahu bagaimana berjuang untuk semua aspek hidupnya tidak hanya satu tapi banyak. Karena manusia tak hidup hanya dgn satu sisi tapi juga sisi lain dlm diri yg mungkin tidak muncul terlalu sering. Pak Buncit, dia pekerja keras, di segala sisi. Sering sy temukan dia stres berat atau bahkan (akhirnya) menangis di depan sy ketika bercerita ttg bebannya. Dia pejuang.

Kedua, TERBUKA. Hahaha, percayalah ini hal terberat yg bisa dilakukan, karena ketika seorang pribadi membuka bentengnya maka saat itu juga dia harus siap untuk hancur. Saya hrs akui, Pak Buncit bukan orang yang pandai berkomunikasi. Dia pinter bgt ngobrol sama orang lain, a very good speaker, tapi menurut saya bukan org yg cukup pintar berkomunikasi sama Mak Crewet, serius deh. Hehehe, tapi at least dia mencoba utk terus terbuka dan untungnya juga Mak Crewet memang sgt terbuka, hahahaha...

Ketiga, HAVE A PRIDE. Tidak, tidak. Jangan jd sombong. Tapi punya pride bukan berarti hrs sombong. Sayangnya byk kali kita kelewat batas dan tanpa sadar jadi terlalu menyombongkan pride kita. Hm, utk yg satu ini, I definitely hrs belajar byk. Pak Buncit, dia punya pride dan kuat atas pride nya, tapi dia berani jatoh. Gelo, saya benar-benar hrs belajar dr beliau...

Keempat, FASILITATE. Memberi selalu lebih baik drpd menerima, dan ini terbukti dr hidup beliau. Bertahun-tahun lamanya beliau memberi dan memberi, wah bahkan lebih dari itu, memberi dan menerima caci. Hahaha... But look at him now, he's really a man that understand how to enjoy his live. It's all coming back to him now!!
Saya sedang belajar; belajar memberi dan tidak berharap kembali. Belajar mengasihi dan tidak menuntut dikasihi. Belajar menghargai walau ternyata tak selamanya hargamu itu dihargai seimbang sama orang lain, betul?

Nah, yg kelima. Ini yg saya paling suka dan sedang dalami hari ini. PERSEVERENCE. Wah, saya butuh nih! hahahaha...
Seorang teman sy pernah ngasi character shell dan menurut dia saya ini org yg punya determinasi tinggi. Saya mau, saya berjuang, saya dapat. Itu saya. Hm, dulu saya ga sadar sama sekali, tapi sedikit banyak itu benar. But, do I have the perseverence? Can I handle it when it's going rough and tough? Saya perlu banyak belajar.

Nah, kl byk org nanya kenapa saya naksir berat sama bapa saya sendiri sampe disangka punya fathercomplex, ini dia jawabannya. Pak Buncit, dia bukan org hebat. Tapi yg bikin dia hebat adalah dia punya perseverence ini; kekuatan utk bertahan bahkan saat semua tak berjalan baik. Kekuatan utk berkata bahwa menyerah dan pergi bukan opsi dalam hidup. When the going gets tough, the tough gets going. Itu Pak Buncit; dan saya mau belajar seperti beliau.

Tidak, tidak. Saya tidak telpon beliau utk sekedar curhat atau apapun; bahkan tidak untuk bilang saya kangen berat sama pria satu ini. Bukan krn saya sok kuat, hanya karena saya tahu hidup memang tidak selamanya berjalan seperti apa yg kita inginkan. That's why, perseverence is the only option.

-HampirSiangSebelumNgajarChoir-
Kriwil memang bukan gadis pintar, but definitely she is not the one that easy to give up to the world; cos, believe me, world is in her hand!


-Sunday, June 12, 2011 at 11:33am-



No comments:

Post a Comment