"If you only walk on sunny days you'll never reach your destination." -Paulo Coelho-
Hari ini adalah jadwal pacaran saya. Saya udah punya jadwal pacaran tetap tiap minggu sekarang; dilihat dari segi kebutuhan mata dan jiwa (*gubrak), akhirnya saya mulai pacaran. Sama teman saya sendiri. Jadi, saya memaksa diri saya untuk punya jadwal pacaran dgn cara paling aneh sedunia. Bener deh aneh, saking anehnya saya sendiri ga tau kenapa saya mau pacaran. Dan catat, sama teman saya sendiri.
Nah, pacaran kali ini diputuskan dilaksanakan di tempat asik yg biasanya saya tongkrongin pas ada project. Well, saya emang punya up-coming project minggu ini (ARTS EXHIBITION, yaiy!!), tapi saya kesini mau pacaran bukan mau bikinproject. Jadi, saya berangkat setelah melayat ibu seorang teman kantor dan langsung buka laptop. Siap2 jiwa raga dan mulai pacaran. Hahahahaha... Everything was going so smooth, until a stranger comes into the conversation dan berhasil bikin saya garuk2 kepala. Siapakah anda wahai tuan bersepatu keren??
"I'm Marvin", begitu katanya. Lalu dia mulai bercerita tentang dirinya yang hacker, yang kuliah di UNISBA, yang dipanggil sama salah satu perusahaan di Indonesia from overseas (begitu katanya). Masuk ke dalam pembicaraan lebih dalam, dia berbicara tentang ibunya. "My mom said, life is too short . So live your life and be happy, enjoy it and follow your heart." Hahahaha, serius deh saya kaget denger dia tiba2 ngomong gini ke saya, tapi harus saya akui saya lagi butuh itu. Anehnya, when it comes from a stranger, it feels right. Hm..
Trus dia bilang gini, "Well, you may share anything to me. Sometimes talking to stranger is fun." Walah! Dia ga cuma bisa nge-hack komputer, pikiran saya juga ke-hack sama dia. Gawat! So, I stop the conversation (in a polite way, believe me). Kenapa? Karena percayalah, saya lagi berbahaya. Untuk menjaga diri saya ada di-track yang benar aja saya butuh usaha ekstra keras. Jadi, walau saya tahu benar bahwa pembicaraan ini memang akan menyenangkan jiwa saya, saya memilih tidak disenangkan orang lain kecuali orang yang tepat. Saya lagi belajar untuk menjaga diri saya pada (sekali lagi) track yang benar.
Begitulah. Lalu saya menyibukkan diri dengan membuka semua status para gumpilan tahi pencinta fesbuk dan mendapatiquote si Paulo Coelho, penulis kesayangan saya itu. Saya pikir perjalanan memang seharusnya dilakukan ketika matahari bersinar dan saya bisa melihat segalanya dengan jelas. Saya ini manusia ragu yang selalu gugu dalam abu. Saya selalu butuh bukti dan selalu berharap pada nyata, maka berjalan di siang hari adalah pilihan saya. Siang harinya juga harus siang yang terang, bukan mendung atau pas lagi gerhana matahari. Yah, sedikit ketutup awan biar ga terlalu panas okelah, tapi tetap di bawah matahari. Why? Karena mata saya butuh melihat. Well, literary, saya memang pecinta malam. Malam adalah rahim ide buat saya; saya mencintainya sangat. Tapi tak pernah saya memilih untuk berjalan dalam malam dan meraba dalam gelap. Seperti yang saya katakan, mata saya butuh melihat.
Dan belakangan ini saya tidak melihat; saya tidak lagi berjalan di bawah matahari. Kayanya lagi gerhana matahari di dunia saya, hahahaha. Bener deh, gelap banget!! Boro2 ngeliat, merasa pun tidak. Bahaya kan? Iya, saya lagi bahaya. Saya bisa tersandung kapan saya. Sayangnya, saya dituntut untuk tetap berjalan eventhough I don't like it AT ALL. And again, why? Karena (mungkin) saya tidak bisa sampai pada tujuan (yang entah apa itu) kalau saya cuma berjalan ketika matahari mau bersinar terang.
Jadi, saya mau belajar berjalan di bawah gerhana matahari. Rasanya kaya jalan malam2, tapi ya sudahlah; masa saya menyerah cuma karena ga suka. Lebih nyaman kalau ada bantuan cahaya sih.. Hm, oh well..
Pak Coelho, anda sekali lagi benar.
Marvin, sorry to 'ignore' you.
Lalu saya pacaran lagi. Sama siapa? Ya sama teman saya itu! Kan tadi udah saya bilang, saya pacaran sama teman saya..
Selamat malam! (^_^)
-Monday, May 16, 2011 at 10:13pm-
No comments:
Post a Comment