Saya mau lupa dunia untuk sesaat, karena dunia terlalu membingungkan. Mungkin maya lebih menyenangkan saat jiwa terlalu jenuh melihat nyata. Atau mungkin memang saya saja yg terlalu pemikir hingga jenuh lebih sering hinggap belakangan ini. Tadi seorang kawan bercerita panjang lebar selama satu jam. Lumayan bunuh waktu buat jalan ke Siantar, gitu katanya. Wah, waktu bisa dibunuh!!
Andai waktu benar bisa dibunuh, saya mau bunuh dia sekarang. Agar hilang tiap titik yg tidak bisa dihilangkan, dan lenyap semua masa yg tak pernah lenyap. Senang rasanya mendapati waktu bisa dibunuh, walau saya tahu itu hanya dalam imajinasi kata. Ah, kata. Kamu memang aneh. Bagaimana mungkin keberadaan nyatamu bisa penuh dengan imajinasi? Sungguh terlalu sulit untuk saya mengerti, terlalu luas untuk saya dalami. Entah mengapa saya tertarik pada hadirmu dalam tiap masa, pada kuatnya pengaruhmu dalam tiap tulisan. Ah, kata. Kamu sanggup membuat semua tak dimengerti justru ketika setitik demi setitik pengertian itu muncul.
Buat saya mengerti lebih mudah, sehingga tak perlu saya bunuh waktu hari ini. Mulailah berceracau tentang maknamu dan bisikkan pengertian pada jiwaku, agar lebih lagi aku dewasa dan berani berjalan dalam kuasa.
Buat saya mengerti lebih mudah, sehingga tak perlu saya habiskan sisa waktu dengan tak perlu. Mari bagikan mimpimu pada otak kacangku dan teriakkan harapmu ditelingaku, agar mudah aku mengunyah tiap kecap yg kau sodor.
Ah, kata. Kamu memang aneh. Andai semua tahu betapa anehnya kamu, mereka tak perlu berucap tentang anehnya pikirku yg tak habis kuasa mencoba mengertimu.
-Thursday, December 30, 2010 at 5:44pm-
No comments:
Post a Comment