Seorang teman bertanya,
"lalu apakah arti sebuah hadir?"
Saya tercekat, berusaha memahami makna dan menyelami hikmat.
Cukup lama saya terdiam, tergugu di tengah sepoi angin dingin sore itu.
Lamat saya berucap, berusaha tak menoreh salah disana, entahlah...
"tak perlu ditanya, diam dan alami saja lah.
Rasakan hadirnya dan kau kan tahu..."
Tertunduk dia, ditahannya sedu yg hinggap di kerongkongan,
"kamu berkata seolah tak pedih sebuah salah..."
Pedih, kauan. Saya selami pedihnya sebuah kesalahan.
Hanya saja hadir tak pernah dimengerti tanpa dialami, dan waktu adalah temanmu bergulat tentangnya.
Sayang, waktu tak pernah mau memberitahu jawab sebuah hidup, dia hanya memberi runut pada kisah,
maka jiwamu sendiri yg menyesapinya...
Disanalah saya mengerti arti pedih sebuah kesalahan.
"knowing is better than wondering..." ucap saya pelan sembari menatap lembayung.
No comments:
Post a Comment