hidup ga bisa ditebak, jadi tetaplah berlari!
(^_^)

Monday, September 5, 2011

...catatan kaki si gadis berbaju merah


                       "If I lay here, if I just lay here, would you lie with me and just forget the world..."


Dunia sedang ramai. Kanan kiri penuh manusia bertumpuk-tumpuk. Satu sama lain berbicara, bersentuhan, berpandangan, berjalan atau hanya sekedar berkutat sendiri dengan masa; seperti saya. Iya, dunia sedang ramai. Anehnya, tak sedikit pun saya terganggu dengan ramainya. Tak sedikit pun otak saya berhenti berputar, tak sedetik pun hati saya tertarik menghayati riuh rendahnya. Saya sedang tak ada di masa kini...

Seorang kauan berkata, hidup bukan masa lalu, bukan juga masa depan. Hidup adalah sekarang. Saat ini. Detik ini. Sepersekian detik dari masa adalah hidup, dan sepersekian tapak dari langkah adalah putusan. Masa lalu adalah pelajaran dan masa depan adalah pengejaran. Tak mungkin menghapus jejak yang sudah ditapaki dan tak akan pernah terambil apa yang ada di depan mata tanpa menginjakkan jejak baru pada masa. Sayang, hidup saya sedang tak ada di masa kini...

Niat saya baik, duduk di bangku ini ber-wifi ria demi membangun mimpi entah bagaimana caranya. Terinspirasi oleh mimpi yang dibeberkan semena-mena hanya agar semesta mewujudkannya. Hanya saja sepertinya waktu sedang tak berniat membantu saya menapak masa kini untuk masa depan, dia membalikkan saya pada masa lalu. Dan hati saya pecah. Iya, sekali lagi dia pecah. Broken in to pieces...

Saya, yang mulai senang belajar dari hidup, si kepala batu yang memilih bertempur dengan waktu demi hidup, si cuek bebek yang tak mau peduli dengan banyaknya semak menggoret kulit halusnya, kali ini terdiam dan hanya bisa tertunduk karena satu kata. Dilecehkan.

Pernah merasa dilecehkan? Saya sudah tidak pernah lagi. Dulu, masa saya masih bau kencur, kata itu akrab dengan hidup saya, terlalu akrab hingga tak bisa dibedakan lagi. Lalu, tertatih saya belajar bahwa hidup memang tak seharusnya hanya 20 tahun. Saya belajar menggauli harap dan membangun mimpi dalam maya. Perlahan saya berusaha bangun lalu berjalan sembari menggambar mimpi dalam palet nyata. Dan dalam sekejab mata, setiap kali saya melihat ke belakang, saya bersyukur saya merasakan apa yang saya rasakan dan mengalami apa yang saya alami hingga saya menjadi seperti sekarang.

Hari ini, saya tak sedang mengingat masa saya bau kencur. Berteman dengan hidup memang sedikit tricky. Caranya mengajak saya belajar itu aneh-aneh. Sekarang (iya sekarang, benar-benar sekarang), saya merasakan hal yang sudah tidak pernah saya rasakan itu. Masa-tak-terlalu-lama itu kembali berputar di otak saya dan kembali 'dilecehkan' menjadi sahabat saya. Ah, masa...seenaknya anda permainkan memori!!

Hidup bukan tentang masa lalu, bahkan bukan masa depan. Hidup adalah sekarang. Sayangnya, sekarang sedang membawa saya ke masa-tak-terlalu-lalu itu dan membuat saya pecah sekali lagi.
If only I can humbly say that I forgive you...

*duniaterlaluramaidiantarakata*












-Giant, 4:29, butuh teman-

No comments:

Post a Comment