hidup ga bisa ditebak, jadi tetaplah berlari!
(^_^)

Thursday, August 11, 2011

Si Kriwil Kembali Bermimpi

Nama saya Yusni. Saya pemimpi!

Beberapa bulan belakangan, saya berusaha untuk men’cocok’kan mimpi saya dengan mimpi seorang kerabat. Saya berusaha untuk membuatnya sejalan, jadi ga perlu bentrok cuma karena mimpi. Well, ternyata saya salah. Saya tak perlu mencocokkan mimpi saya dengan siapapun, toh mimpi selalu ada di hati. Urusan dapet ato engga itu hanya masalah saya mencoba meraih atau engga. Urusan gimana dapetnya, ini jelas-jelas bukan bagian saya. Biar saja Sang Waktu yang mengatur.

Maka saya berhenti meredam mimpi.

Semingguan ini, semangat saya untuk kembali bermimpi lagi naik setinggi-tingginya. Kerjaan saya tiap hari cuma ngayal aja; bahkan ditengah-tengah papers yang menumpuk dari sekolah, saya sempet-sempetnya ngayal. Hahahaha… Sekali lagi saya jatuh cinta, pada mimpi, pada masa, pada asa. Saya jatuh cinta pada indahnya perjalanan dan menariknya tantangan hidup. Saya jatuh cinta pada Sang.

Saya lagi bikin Lesson Plan Music Class untuk sekolah. Tiba-tiba saya teringat mimpi saya lagi untuk belajar Performing Arts entah dimana. Well, kejaran saya sih Eropa. Pulau kecil itu terbukti punya kekuatan kultur yang kokoh. Belum pernah saya kesana, tapi dari  yang saya lihat di buku atau video atau tipi, Eropa selalu berhasil menyajikan kultur keren. Mungkin karena negara-negara disana sudah sebegitu majunya sampai tak perlu lagi repot ngurus tetek-bengek rumitnya hidup, hingga akhirnya penghargaan terhadap karya adalah pengejaran tertinggi. Bahkan pekerjaan semudah memetik apel pun jadi berasa keren disana. Hahahaha…

Saya ingat seorang teman saya, tukang petik anggur. Dia bangga jadi tukang petik anggur, dia selalu cerita bagaimana dia meluapkan sayangnya terhadap anggur-anggur di kebunnya. Dia urus anggur-anggur itu dengan sangat teliti, malah (menurutnya) anggur-anggur itu selalu di’nina-bobo’ biar tumbuh semakin gendut dan berbuah manis. Entah benar atau tidak, saya ngga tau. Tapi yang jelas dia sangat bangga menjadi penjaga anggur. Dia menghargai pekerjaannya selayaknya dia menghargai dirinya. Dia tahu untuk apa dia hidup; bukan untuk menjadi orang kaya tapi untuk menjadi kaya.

Saya mau seperti itu; menghargai hidup selayaknya hidup, melihat diri selayaknya diri. Saya mau melihat bahwa mimpi –yang selama ini selalu menjadi hidup dan diri saya- adalah mimpi selayaknya mimpi. Bahwa mengejarnya ada kehormatan dan mendapatkannya adalah penghargaan. Saya ingin menjadi orang yang mengasihi diri selayaknya hidup mengasihi saya, dan menghargai hidup selayaknya Sang menghargai saya.

Maka saya mengejar mimpi (lagi) dan menuliskannya di sela-sela lubang batu hidup. Karena hidup adalah perjalanan dan perjalanan adalah pembelajaran, maka mari berjalan dan biar hidup mengajar kita. Sungguh, hidup tak hanya 20 tahun!!

*Si Kriwil sekali lagi bersiap melompat*

4 comments:

  1. Salaam kenal :),
    saya temen adekmu di semarang...

    mimpi saya liat sawah digarap bener2 sama yg punya tanah, bukan buruh tani.

    mimpi saya ngajak bapak mancing di halmahera.

    mimpi saya naik cartenz pyramid.

    ReplyDelete
  2. waaa, kamu punya banyak mimpi!!
    Udah join di Gudang Mimpi? Tulis mimpi sebanyak2nya, hahahaha... even when it seems impossible it still worths to be dreamed!

    Kali aja bisa masuk ke proyek saya selanjutnya... *hehehehe*

    ReplyDelete
  3. SIAP PAK TUNGIR!!! hahahaha...
    tau ga gw lagi ngapain? lagi belajar GAMBAR!! setelah 10 taon ga pernah gambar lagi, gw mau ngegambar lagi ah... kali aja cover buku kedua bisa gambar sendiri... *ngimpi*

    ReplyDelete