hidup ga bisa ditebak, jadi tetaplah berlari!
(^_^)

Sunday, June 19, 2011

Saya Yusni - sebuah tulisan atas syukur untuk hidup yg telah dihidupi

Saya Yusni, atau Neni, atau Kriwil.

Terserah anda mau panggil saya siapa, tapi saya adalah saya. Saya seorang pribadi; bertindak sebagai seorang pribadi dan mengasihi sebagai seorang pribadi. Saya memutuskan karena saya memutuskan dan melakukan karena saya melakukan. Tak pernah terlintas untuk membuat sesuatu yang sama seperti apa yang orang lain buat hanya untuk sekedar ikut-ikutan atau karena kebetulan pas lagi tren. Saya berbuat karena saya mau berbuat. Kadang itu berdampak luarbiasa, kadang tidak; saya tahu itu...

Dan hari ini, si Yusni, si Neni, si Kriwil, menyentuh dekade ke 3 dari hidupnya. Sungguh saya bersyukur karena Tuhan tidak memenuhi permintaan saya di awal duapuluh kalau saya tak mau hidup lebih lama lagi. Saya bersyukur karena Dia sungguh pribadi yang keras kepala kepada saya; ketika Dia berkata hidup tak hanya 20 tahun, itulah yang Dia tunjukkan. Hidup saya memang tak hanya dua puluh tahun. Tak ada lagi penyesalan karena hidup ternyata tetap berjalan, yang ada hanya rasa syukur karena saya diberi banyak kesempatan untuk merasakan apa yang belum pernah saya rasakan, dan belajar dari apa yang tak pernah saya pelajari.

Tulisan ini adalah tribut untuk semua orang yang saya kasihi. Orang-orang yang datang dalam hidup saya, datang dengan atau pun tanpa permisi. Orang-orang yang akhirnya menjadi pengaruh buat saya dan bahkan menjadi penyemangat saya untuk hidup. Orang-orang yang merasa diberkati oleh saya dan mungkin bahkan disakiti oleh saya. Orang-orang yang bertahan dengan saya, dan mengerti pribadi aneh seorang Yusni, Neni, Kriwil ini. Orang-orang yang tak nyana, memang sungguh saya kasihi sepenuh hati.

Terlalu sukar untuk disebut satu-satu, bahkan mungkin kolom tagging ga cukup menyebut nama kalian. Atau mungkin sama seperti Pak Buncit, tak ada FB yang bisa ditag. Tapi saya tetap mau menulis untuk sekedar menunjukkan betapa kalian berarti dalam hidup saya yang tak hanya 20 tahun ini.

Untuk para pemimpin dalam hidup saya;
Saya bersyukur punya kalian, yang ga cuma mimpin saya, tapi juga meninggalkan saya agar saya belajar bagaimana berjalan dengan kaki saya sendiri. Saya bangga pernah di’peranak’ oleh kalian dan pernah diajar dalam hidup kalian. Bagian yang tak akan pernah hilang dari saya adalah bahwa tanpa itu semua saya tak pernah menjadi seperti sekarang ini.

Untuk para guru dalam hidup saya;
Saya ini guru. Saya tahu betapa beratnya menjaga image di depan murid hanya untuk memastikan bahwa yang baik dalam hidup sayalah yang mereka serap. Jadi, saya berterima kasih untuk kalian yang dengan rendah hatinya mau saya serap dan mau mengajar saya. Saya bangga saya pernah diajar pribadi-pribadi yang berbeda, itu sungguh membuat saya kaya. Sangat kaya.

Untuk para ayah dan ibu dalam hidup saya;
What can I say?  I’m your child. Ga ada tempat yang paling indah dan nyaman selain rumah. Terima kasih untuk telah menjadi rumah bagi saya; tempat dimana saya bisa berlari ketika bahkan hidup tak lagi pantas untuk dipertahankan, tempat saya bersembunyi ketika rasa malu dan bersalah memenuhi jiwa saya, tempat dimana saya bisa tidur berpelukan dengan kasih tak terbatas. Kasih yang memandang saya sebagai seorang pribadi, bukan status.

Untuk para kakak, abang, atau adik dalam hidup saya;
Untunglah kita sodaraan, kalo engga entah saya yg bunuh kalian ato kalian yang bunuh saya. Hahahahaha.. Kain dan Habel udah bikin akar cemburu dari jaman kuda gigit batu, tapi saya bersyukur akar itu tak pernah tumbuh terlalu kuat dalam kita; bahkan mungkin tak pernah ada. Saya suka pertengkaran mulut, tangan atau hati yang ada. Bukan karena saya suka bertengkar, tapi karena itu membuat saya yakin bahwa sejelek-jeleknya kalian, saya tetap sayang, dan sejelek-jeleknya saya, kalian mau tak mau pun tetap sayang. Lah, habis mo gimana lagi?? Ya sudah saja.

Untuk para sahabat dalam hidup saya;
Tak ada kasih yang lebih besar daripada kasih seorang sahabat yang memberikan nyawanya kepada saya. Dan saya bersyukur, banyak sekali saya punya sahabat. Bukan, bukan. Kalian tak sekedar teman baik bagi saya. Sahabat. Orang-orang yang rela menampung saya dan bahkan mendukung saya saat saya pun tak mau lagi didukung. Orang-orang yang tidak pernah berhenti mengasihi saya walau saya mungkin pernah berpikir untuk berhenti mengasihi kalian. Hidup kalianlah yang mengajar saya untuk mengasihi dengan tulus dan tak kenal henti.

Untuk setiap orang yang merasa terberkati dengan hidup saya;
Saya lebih terberkati dengan kesempatan yang diberi ketika saya memberkati kalian, percayalah. Karena tak ada berkat yang lebih indah daripada berkat untuk memberi. Saya yang tak seberapa ini merasa tersanjung boleh memberkati dan bahkan boleh menjadi pengaruh dalam hidup kalian. Bukan saya yang baik, tapi saya yang saya. Saya yang hidup sebagai pribadi dan berkeputusan sebagai pribadi. Saya yang keras kepala dan tak mau mati penasaran.

Untuk setiap orang yang saya sakiti dalam hidup saya;
Sungguh, tak pernah saya bermaksud menyakiti orang lain. Kadang memang tak bisa lagi saya pura-pura baik atau menjaga image saya. Atau malah ketika yang baik yang saya pikirkan justru yang jahat yang saya lakukan. Percayalah, saya tak pernah mau menyakiti hati kalian. Jadi, maafkan saya. Karena seribu berkat boleh datang dalam hidup saya, tapi dengan satu musuh saya tak akan pernah merasa hidup. Maaf, sedalam-dalamnya maaf.

Untuk para fans dalam hidup saya;
Saya ini Kriwil, boleh terilhami tapi jangan ditiru mati-matian. Ga ada yang bisa punya kriwil seperti kriwil atau malah gaya sepertinya. Soalnya setau saya, yang telat dateng pas pembagian rambut lurus itu ya saya. Jadi bersyukurlah kalau kalian tepat seperti kalian apa adanya. Karena setiap pribadi berhak (bukan boleh tapi berhak) untuk hidup selayaknya dirinya sendiri. Sehingga ketika kau mengasihi, sungguh tuluslah kasihmu dan ketika kau dikasihi, sungguh tuluslah kasihnya. Jadilah dirimu sendiri. Serap apapun tapi jangan menjadi apapun kecuali dirimu sendiri.

Untuk saya dalam hidup saya ;
Kau itu YUSNI. NENI. KRIWIL. Terlalu banyak hal yang kau mau tahu, terlalu banyak mimpi yang kau mau kejar, terlalu banyak orang yang kau mau senangkan. Janganlah bodoh! Kau itu cuma satu, jadi hiduplah selayaknya kau memang satu orang saja, bukan seribu orang. Live as a woman, NOT a superwoman. Jadi, terimalah bebanmu dan makanlah itu. Ga ada obat yang manis, kecuali obat buat anak kecil. Tapi semua obat tujuannya bikin dirimu sembuh. Jadi, makanlah! Paksa dirimu memakannya, maka kau akan kuat. Ga enak? Ya sudah saja.
Terima dirimu apa adanya, karena cuma ada satu kamu. Yusni, si Neni yang Kriwil. Percayalah, cuma kamu.


Terimakasih untuk kalian. Saya akhirnya masuk dekade ke 3 dalam hidup saya. Entah bagaimana akhir hidup saya nanti, sungguhkah saya diingat sebagai saya atau hanya gumpilan tahi biasa yang berputar di dunia. Yang pasti saya mau berusaha melakukan yang terbaik, segala usaha. Agar tak menyesal saya kemudian hanya karena tak seluruh tenaga saya berikan untuk hidup menjadi saya. Sekali lagi terimakasih. Tak ada saya yang seperti saya tanpa kalian yang seperti kalian.

Tetaplah kasihi saya, tapi jangan seperti Tuhan mengasihi saya. Karena dia Tuhan; mana sanggup kalian mengasihi saya seperti Dia. Kasihi saya seperti layaknya kalian mengasihi saya, itu cukup. Karena itulah saya menjadi saya.

YUSNI, si Neni yang KRIWIL,
-CondetTakPanasHariIni-






2 comments: