Bukan Kumpulan Mimpi - hanya coretan kasar otak kacang yg sedang buntu

Nama saya Yusni. Saya hidup di dunia kecil bernama bumi. Sayangnya, kecilnya bumi tak bisa membendung besarnya mimpi dan harap saya.

Kadang otak saya sendiri ga sanggup membendung besarnya keinginan saya, walau harus diakui juga, kecepatan surutnya juga cukup besar. Well, tergantung mood. Hehehe... Tapi bukan berarti hilang total dari hati, hanya menyublim saja. Uapnya pun ga pergi keluar dari ruang hati, dia hanya berubah wujud. Sebelum tangan saya sendiri yg membuka ruang sempit itu, uapnya tak akan pernah keluar. Beberapa kali saya membukanya dan membiarkan uap-uap bau yg sudah lama keluar, membersihkan tiap sudut tajamnya dan membiarkannya di angin-angin di terik matahari. Hati juga butuh istirahat panjang setelah menjaga mimpi2 manusia yg banyak dan terlalu sulit untuk diatur itu.

Otak saya harus bekerja luarbiasa keras untuk bisa mengikuti kecepatan ingin saya tersimpan dalam hati; saking kerasnya, kemampuan bekerja untuk hal-hal lain pun jadi sedikit berkurang. Sedikit? Hm...hehehe, kayanya saya terlalu memperhalus yaaa... Banyak berkurang. Saya bukan termasuk orang yg cepat berpikir. Lambat, sangat lambat mungkin. Hahaha.. Kadang saya ga enak sama sekeliling saya yg berharap saya bisa berespon cepat, bahkan kasihan karena mereka mungkin berharap lebih dari yg ternyata saya sanggup berikan.

Tapi saya tahu kalau manusia itu hidup sesuai porsinya masing2, dan saya suka meletakkan tiap orang pada porsi mereka masing2. Mungkin itu yang membuat saya pun mereka letakkan pada porsi saya. Tidak lebih, tidak kurang. Semuanya sesuai apa yg seharusnya. Well, memang ga ada yg sempurna sih. Namanya juga manusia, mana bisa kita seimbang2nya seimbang terhadap apapun? Yang pasti mencoba itu penting. Dan sama seperti saya mati2an mencoba meletakkan orang pada porsi mereka masing2, saya melihat sekitar saya pun demikian. Mencoba meletakkan saya pada porsi yg cukup untuk saya. Tidak kurang, tidak lebih. Walau tetap tidak sempurna.

Hari ini, saya sedang mencoba menyeimbangkan mood, otak dan hati. Sayang, saya gagal. Hahaha...

Well, at least I tried!

-Knowing is better than wondering, waking is better than sleeping-

For even the biggest failure, even the most worst intractable mistake beats the hell out of never trying.

-Tuesday, February 15, 2011 at 4:25pm-