Hanya sebentar saja saya ingin membiarkan kenyataan menerima keanehan saya dan meresapinya.
Dan saya biarkan otak saya berputar bebas.
Tentang maya, tentang masa, tentang asa.
Tentang apa yang tak pernah bisa tersentuh dan tergoyah.
Tentang cicak di dinding yang selalu ada padahal saya benci.
Tenang weker si ade yg selalu bunyi padahal ini belum pagi.
Tentang malam yang terlalu sepi sedang saya tak suka sendiri.
Tentang mata, tentang rasa, tentang nanti ketika datang pagi.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Hati ingin pergi, kembali kemasa dimana asa tak perlu berlari.
Jiwa pun ingin ikut memiliki apa yang tak pernah dimiliki.
Sayang, hati tak pernah tau kemana dia harus kembali.
Entah pada pagi, atau pada malam yang terlalu sepi.
Atau justru pada hari-hari yang menguap dalam magi.
Terlalu cepat asa lari, hingga hati tak sanggup ikuti.
Dan kini tanpa disadari hati lelah tak terperi.
Ah, magi... Entah apa alasanmu datang membawa hari lalu menguapkannya tanpa disadari.
Mungkin benar apa yang mereka katakan tentang dirimu yang tak berseni,
tak kau kenal bagaimana membuat hati mengerti.
Ah, magi... Lalu apa lagi yang harus dirimu bagi?
Biarkan saja dia kembali berlari, biarkan saja kakinya melangkah pergi sekali lagi.
Kau tak pernah tau kemana hati berlari, bahkan jiwa tak sanggup mengerti tapak perjalanan yang teruji kaki.
Memang begitu seharusnya bumi di mata pribadi, berputar dan tak pernah berhenti.
Maka biarlah hati melangkah sekali lagi, dan bebaskan jiwa menemaninya pergi.
Biar lelah kaki rapuhnya menapaki bumi, dan tangan kokohnya menggenggam sisa-sisa hari.
Tenanglah tidurmu malam ini, hati kecil yang tak mengerti.
Biar jiwa menemanimu entah di sudut mana yang kau mau dia tinggali.
Karena bukan dirimu yang sanggup luluhkan hari,
atau bahkan mengatur magi.
Jadi biarlah tenang tidurmu malam ini,
dan bawa asa yang tak seberapa itu bersamamu pergi.
Tenanglah tidurmu malam ini, hati kecil yang tak pernah mengerti...
-Sunday, April 24, 2011 at 3:13am-
hmm...
ReplyDeletesad...
mad...
bad!!! (tp mksdnya bukan tulisan lonya ya ni yg jelek..)
hahahahaha, dapat dimengerti...
ReplyDeleteandai handai pandai berandai (-.-)